Kayu manis
sudah lama digunakan dalam dunia pengobatan tradsional. Khasiatnya yang
melegenda juga dikuatkan oleh fakta ilmiah yang didasarkan peneltian
beberapa ahli. Jika Anda cermati, ada beragam produk obat berlabel
herbal yang mengusung kayu manis sebagai bahan baku utamanya. Produk
kesehatan ini menjanjikan kesembuhan beberapa penyakit seperti diabetes,
batuk, kolesterol, meringankan peradangan, mengusir influenza hingga
melawan obesitas. Banyak konsumen yang meyakini sembuh setelah
mengkonsumsi obatan herbal ini. Tapi, apakah benar efek samping kayu manis ini nyaris nol? Beberapa ahli berpendapat, konsumen tetap harus waspada sebab kayu manis bisa saja berbalik merugikan Anda.
Tidak Dikonsumsi Terus-menerus!
Siapa bilang efek samping kayu manis tak ada? Faktanya, di dalam kayu manis tersimpan senyawa kortikosteroit yang berpengaruh buruk pada tubuh kita apabila dikonsumsi secara terus menerus dan dalam jangka waktu yang lama. Apabila Kortikosteroit tertimbun di dalam tubuh, maka ia akan menyebabkan gangguan pada sistem metabolisme tubuh, mengganggu fungsi organ hati, merubah pola pencernaan hingga menjadi penyebab kanker. Memang kayu manis sering kita jumpai ada dalam obat-obatan, tapi batas konsumsinya tidak sampai berbulan-bulan apalagi tahunan. Apabila kayu manis ada di dalam suplemen kecantikan yang dikonsumsi selama tahunan, Anda patut waspada!
Pastikan Dosisnya Tepat!
Penelitian lainnya berpendapat bahwa ekstrak kayu manis yang dikonsumsi dalam jangka waktu pendek dan dengan takaran yang benar memang akan memberi efek yang baik bagi tubuh. Konsumsi berlebihan berpotensi memunculkan efek samping kayu manis berupa jantung yang berdebar-debar lebih dari 100 denyutan per menitnya. Selain itu, mereka yang memiliki kulit sensitive terhadap minyak atsiri yang terdapat dalam kayu manis akan merasakan alergi utamanya pada bagian kulit dan mukosanya atau jaringan lunak pada tubuh seperti mulut, vagina, dan juga rectum. Kayu manis ini juga bisa menyebabkan iritasi pada gusi jika digunakan sebagai obat kumur-kumur oleh mereka yang memiliki kulit sensitive. Jadi, sekali lagi, perlu dipahami bahwa segala sesuatu yang baik bisa berubah menjadi jahat jika Anda tidak menakarnya dengan cermat dan abai mengkonsumsinya sesuai rambu-rambu. Tetap waspada ya!
Tidak Dikonsumsi Terus-menerus!
Siapa bilang efek samping kayu manis tak ada? Faktanya, di dalam kayu manis tersimpan senyawa kortikosteroit yang berpengaruh buruk pada tubuh kita apabila dikonsumsi secara terus menerus dan dalam jangka waktu yang lama. Apabila Kortikosteroit tertimbun di dalam tubuh, maka ia akan menyebabkan gangguan pada sistem metabolisme tubuh, mengganggu fungsi organ hati, merubah pola pencernaan hingga menjadi penyebab kanker. Memang kayu manis sering kita jumpai ada dalam obat-obatan, tapi batas konsumsinya tidak sampai berbulan-bulan apalagi tahunan. Apabila kayu manis ada di dalam suplemen kecantikan yang dikonsumsi selama tahunan, Anda patut waspada!
Pastikan Dosisnya Tepat!
Penelitian lainnya berpendapat bahwa ekstrak kayu manis yang dikonsumsi dalam jangka waktu pendek dan dengan takaran yang benar memang akan memberi efek yang baik bagi tubuh. Konsumsi berlebihan berpotensi memunculkan efek samping kayu manis berupa jantung yang berdebar-debar lebih dari 100 denyutan per menitnya. Selain itu, mereka yang memiliki kulit sensitive terhadap minyak atsiri yang terdapat dalam kayu manis akan merasakan alergi utamanya pada bagian kulit dan mukosanya atau jaringan lunak pada tubuh seperti mulut, vagina, dan juga rectum. Kayu manis ini juga bisa menyebabkan iritasi pada gusi jika digunakan sebagai obat kumur-kumur oleh mereka yang memiliki kulit sensitive. Jadi, sekali lagi, perlu dipahami bahwa segala sesuatu yang baik bisa berubah menjadi jahat jika Anda tidak menakarnya dengan cermat dan abai mengkonsumsinya sesuai rambu-rambu. Tetap waspada ya!